Disinyalir Rugikan Anggota Poktan, Program RHL BPDAS Diadukan ke APH

- Redaksi

Kamis, 22 Februari 2024 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurus Badan Peneliti Independen dan anggota kelompok tani RHL saat menggelar konfrensi pers.

Pengurus Badan Peneliti Independen dan anggota kelompok tani RHL saat menggelar konfrensi pers.

WA, BENGKULU– Diduga ada persengkongkolan jahat oknum penanggung jawab program RHL BPDAS dengan oknum di desa, yang barakibat rugikan kelompok tani RHL dan berpotensi merugikan negara, membuat program tersebut diadukan ke aparat penegak hukum.

“Kami sudah sampaikan surat resmi ke Polda Bengkulu. Dari data yang kami peroleh banyak sekali kejanggalan. Salah satunya pada realisasi P.0 para anggota kelompok tani yang menjadi sasaran program itu justru tak mendapatkan hak-hak mereka,” kata pengurus BPI, Syamsuyudi, SH pada wartawan Kamis (22/2).

Bahkan dari pengakuan ketua kelompok, bahwa dana program RHL itu sudah ditransfer ke rekening kelompok. Hanya saja, begitu selesai ditransfer maka dana itu langsung diminta lagi oleh oknum BPDAS.

“Pada tahap P.0 saja sudah seperti ini, anggaran yang digelontorkan untuk tahap P.0 ini sebanyak Rp 524juta. Kami menduga pada tahap P.1 tidak akan terlaksana, sehingga berpotensi merugikan negara. Kami berharap APH bisa mengusut masalah ini,” kata Syamsuyudi.

Baca Juga :  Bawaslu Benteng Hentikan Dugaan Pelanggaran Pembagian Minyak Goreng

Sementara itu, salah satu anggota kelompok RHL Datar Tenam Desa Sukarami, Air Nipis, Bengkulu Selatan, Sulisman menjelaskan mereka sebagai anggota kelompok RHL tidak pernah dilibatkan dalam proses perencanaan ataupun kegiatan lainnya pada program itu. Tiba-tiba mereka disuruh menanam durian, alpukat dan pinang. Sehingga program itu terkesan tidak transparan pada anggota kelompok.

“Dalam RAB banyak terdapat anggaran untuk kegiatan-kegiatan, namun kami sebagai anggota sama sekali tidak dilibatkan. Tiba-tiba saja disuruh menanam dengan upah tanam Rp200 ribu per hektar,” kata Sulisman.

Begitu juga dengan pembuatan pondok kerja, setiap kelompok hanya diberikan dana Rp 2,5 juta sedangkan dalam RAB tertera dana untuk pembuatan pondok kerja adalah Rp 9.7juta. Pun begitu pada peralatan kerja, seharusnya setiap anggota mendapatkan pisau dan linggis, namun peralatan kerja diberikan pada kelompok dan digunakan secara bergilirian.

Baca Juga :  Punya Arah Jelas Soal Ketahanan Pangan, Perserikatan Masyarakat Agromaritim Andalan Negara Dukung Helmi-Mian Gubernur Bengkulu

Senada dengan itu, Ferman anggota kelompok RHL juga menjelaskan bila dirinya hanya menerima pestisida Diazon dan pupuk NPK Hibaflor. Sedangkan perlatan tanam yang tertera dalam RAB sama sekali tidak ia terima.

“Saya hanya menerima racun dan pupuk. Pernyataan ini juga saya buat secara tertulis dengan materai cukup. Sebab itu, kami minta masalah ini bisa diusut,” ujarnya.

Ia berharap pihak berwajib dapat mengusut tuntas masalah itu, sehingga apa yang menjadi hak anggota kelompok bisa mereka terima dengan wajar.(*)

Penulis : Andreas Putra

Editor : Tiwi Supiah

Sumber Berita : Liputan

Berita Terkait

Bupati Minta Kades dan Lurah Aktif Laporkan Adminduk dan Rupa Bumi
Pemkab Kepahiang Antisipasi Ancaman Keamanan Non Militer
Sekda Minta Sektor Kelapa Sawit di Kepahiang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Bupati Minta OPD Jajaki Dana Pusat
Pemkab Kepahiang Dorong Pengembangan Batik Lokal
Wujudkan Pilkada Damai 2024, JAPELIDI Gelar Dialog dan Deklarasi
Asisten II: Melihat dan Mendengar Kekerasan Terhadap Anak, Laporkan
Sekda Himbau PNS, PPPK Pemdes lunas PBB-P2

Berita Terkait

Senin, 11 November 2024 - 13:33 WIB

Bupati Minta Kades dan Lurah Aktif Laporkan Adminduk dan Rupa Bumi

Minggu, 10 November 2024 - 13:04 WIB

Pemkab Kepahiang Antisipasi Ancaman Keamanan Non Militer

Jumat, 8 November 2024 - 16:07 WIB

Sekda Minta Sektor Kelapa Sawit di Kepahiang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Selasa, 5 November 2024 - 19:48 WIB

Pemkab Kepahiang Dorong Pengembangan Batik Lokal

Senin, 4 November 2024 - 20:53 WIB

Wujudkan Pilkada Damai 2024, JAPELIDI Gelar Dialog dan Deklarasi

Sabtu, 2 November 2024 - 16:13 WIB

Asisten II: Melihat dan Mendengar Kekerasan Terhadap Anak, Laporkan

Jumat, 1 November 2024 - 12:41 WIB

Sekda Himbau PNS, PPPK Pemdes lunas PBB-P2

Kamis, 31 Oktober 2024 - 14:39 WIB

Bupati: Harus Ada Inovasi Mencegah Pungli

Berita Terbaru

Sekda Kepahiang, DR. Hartono, M.Pd

Daerah

Pemkab Kepahiang Antisipasi Ancaman Keamanan Non Militer

Minggu, 10 Nov 2024 - 13:04 WIB

Dirut BEI, Iman Rachman memberikan sertifikat pada sekuritas saat pembukaan CMSE 2024.

Bisnis

CMSE 2024 Upaya Memperkuat Ekonomi Bangsa

Kamis, 7 Nov 2024 - 17:46 WIB

Investor, Lo Kheng Hong saat berbagi pengalaman dan ilmu investasi di pasar modal saat seminar utama CMSE 2024

Bisnis

Sektor Perbankan Masih Pilihan Utama Lo Kheng Hong

Kamis, 7 Nov 2024 - 17:17 WIB