Cara Mengukur Harga Saham Secara Wajar, Murah atau Mahal?

- Redaksi

Sabtu, 15 Juni 2024 - 09:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Bursa Efek Indonesia. (sumber: www.idxchannel.com)

Gedung Bursa Efek Indonesia. (sumber: www.idxchannel.com)

WARTA ASPIRASI,- Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang baik untuk jangka panjang. Sebelum membeli saham di Pasar Modal sebaiknya investor mengetahui harga wajar saham yang akan dibeli, apakah mahal atau murah?

Kepala Kantor Perwakilan BEI Bengkulu , Marina Rasyada menjelaskan ada 2 tipe investor saham, yakni investor jangka panjang yang fokus pada analisis fundamental dan investor jangka pendek atau trader yang fokus pada analisis teknikal.

“Paham harga saham sangat penting, ini untuk menghindari aksi “pump and dump” saham, alias aksi sekumpulan spekulator yang membuat suatu saham seolah-olah diminati banyak pembeli dan harga saham menjadi naik alias dimanupulasi oleh bandar,” jelas Marina.

Ia menjelaskan ketika banyak investor awam yang membeli, dan harga saham tersebut semakin naik, maka bandar akan menjual saham-sahamya sehingga harga saham kembali turun, dan investor awam yang membeli di harga yang tidak semestinya harus gigit jari.

“Untuk menghindari agar tidak terkecoh kenaikan harga yang tidak wajar, para investor harus mempelajari cara mengukur valuasi harga saham.  Tujuannya, untuk menilai apakah harga saham yang ada di papan perdagangan saham harganya wajar, murah atau terlalu mahal. Dengan memahami valuasi harga saham ini, investor bisa terhindar dari aksi spekulator yang berniat memanipulasi pasar,” terang Marina.

Baca Juga :  Penerimaan Pajak Lampung Terjaga Positif

Ia menambahkan harga wajar saham adalah harga yang dianggap seimbang berdasarkan hasil analisis fundamental terhadap kinerja keuangan perusahaan yang menerbitkan saham yang meliputi hasil perhitungan laba perusahaan, arus kas, dan faktor-faktor ekonomi lainnya.

“Cara mengukur valuasi saham bisa dilakukan dengan mencermati empat indikator rasio keuangan Perusahaan tercatat yaitu melalui rasio Price to Book Value (PBV), Price Earnings Ratio (PER), Earnings per Share (EPS), dan Return on Equity (ROE),” jelasnya.

Dengan mengetahui harga wajar saham melalui empat rasio keuangan di atas, investor dapat melihat apakah suatu saham nilainya overvalued (terlalu tinggi), undervalued (terlalu rendah) atau seimbang. Apabila harga saham tersebut overvalued atau lebih tinggi dari harga wajarnya, lebih baik tidak membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika harga saham lebih rendah dari harga wajar atau disebut undervalued, berarti layak dibeli.

“Dengan begitu keputusan investasi yang diambil jadi lebih terukur dan investor tidak terburu-buru ikut membeli saham yang harganya sedang naik,” ujarnya.

BEI Melindungi Investor

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai fasilitator perdagangan saham juga turut melakukan pelindungan investor agar tidak terseret kepada transaksi spekulasi yang dimanipulasi para bandar. Salah satu caranya melalui kebijakan suspensi pada saham-saham yang mengalami kenaikan atau penurunan harga secara tidak wajar.

Baca Juga :  Serentak, Seluruh Unit Kanwil DJP Bengkulu-Lampung Gelar Pajak Bertutur

“Suspensi artinya penghentian sementara perdagangan saham di BEI. Ini adalah langkah yang dilakukan BEI untuk melindungi. Penghentian perdagangan terhadap saham yang tidak wajar ini dilakukan untuk melindungi investor dari adanya aktivitas perdagangan yang tidak wajar,” jelas Marina.

Sebelum melakukan suspensi, jika ada aktivitas transaksi yang tidak biasa, BEI dapat mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA). Pengumuman UMA sendiri tidak selalu berarti menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Dengan adanya pengumuman UMA, investor diharapkan dapat memperhatikan keterbukaan informasi dari perusahaan tersebut, agar dapat mempertimbangkan keputusan investasi yang akan dilakukan nantinya.

“Suspensi dan UMA, sifatnya hanya sementara, jadi investor yang memiliki saham yang mengalami suspensi tidak perlu panik. Yang terpenting, sebelum mengambil keputusan investasi, pastikan telah melakukan analisis saham yang akan dibeli, membaca Keterbukaan Informasi Perusahaan Tercatat dan memperhatikan pengumuman dari Bursa,” tutup Marina.(*)

Penulis : Anggita

Editor : Andreas

Berita Terkait

CMSE 2024 Upaya Memperkuat Ekonomi Bangsa
Sektor Perbankan Masih Pilihan Utama Lo Kheng Hong
Pemkab Kepahiang Dorong Pengembangan Batik Lokal
Si Ahli Semen Konsultan Material Bangunan untuk Pembangunan Rumah Berkualitas bagi Masyarakat Indonesia
Dukung Industri Kreatif, Bupati Bantu Alat Membatik
Yosia Yodan Dapat Rekomendasi HIPMI Kepahiang Maju Caketum BPD HIPMI
14 Juta Investor Pasar Modal: Sinergi, Inovasi Digital, dan Akses Informasi yang Kian Inklusif
Pemkab Kepahiang Segera Lelang 32 Unit Randis

Berita Terkait

Senin, 11 November 2024 - 13:33 WIB

Bupati Minta Kades dan Lurah Aktif Laporkan Adminduk dan Rupa Bumi

Minggu, 10 November 2024 - 13:04 WIB

Pemkab Kepahiang Antisipasi Ancaman Keamanan Non Militer

Jumat, 8 November 2024 - 16:07 WIB

Sekda Minta Sektor Kelapa Sawit di Kepahiang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Selasa, 5 November 2024 - 19:48 WIB

Pemkab Kepahiang Dorong Pengembangan Batik Lokal

Senin, 4 November 2024 - 20:53 WIB

Wujudkan Pilkada Damai 2024, JAPELIDI Gelar Dialog dan Deklarasi

Sabtu, 2 November 2024 - 16:13 WIB

Asisten II: Melihat dan Mendengar Kekerasan Terhadap Anak, Laporkan

Jumat, 1 November 2024 - 12:41 WIB

Sekda Himbau PNS, PPPK Pemdes lunas PBB-P2

Kamis, 31 Oktober 2024 - 14:39 WIB

Bupati: Harus Ada Inovasi Mencegah Pungli

Berita Terbaru

Sekda Kepahiang, DR. Hartono, M.Pd

Daerah

Pemkab Kepahiang Antisipasi Ancaman Keamanan Non Militer

Minggu, 10 Nov 2024 - 13:04 WIB

Dirut BEI, Iman Rachman memberikan sertifikat pada sekuritas saat pembukaan CMSE 2024.

Bisnis

CMSE 2024 Upaya Memperkuat Ekonomi Bangsa

Kamis, 7 Nov 2024 - 17:46 WIB

Investor, Lo Kheng Hong saat berbagi pengalaman dan ilmu investasi di pasar modal saat seminar utama CMSE 2024

Bisnis

Sektor Perbankan Masih Pilihan Utama Lo Kheng Hong

Kamis, 7 Nov 2024 - 17:17 WIB