BENGKULU,- Memiliki arah dan program yang jelas soal ketahanan pangan, Perserikatan Masyarakat Agromaritim Andalan Negara (SETANDAN) mendukung penuh pasangan Helmi-Mian menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Ketua Presidium Perserikatan Masyarakat Agromaritim Andalan Negara, Yusliadi Y, S.P menjelaskan persyerikatan menilai pasangan Helmi-Mian memiliki arah juang yang sama seputar ketahanan pangan. Tak hanya itu, pasangan ini memiliki karakter kepemimpinan dan konektivitas yang kuat dengan jajaring kepemimpinan nasional.
“Pengalaman dan kepemimpinan Pak Helmi dan Pak Mian memiliki pengalaman dan karekter kepemimpinan yang sudah teruji untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan. Selain itu, visi pembangunan yang linier dengan kebijakan nasional, mengingat secara garis dukungan politik dukungan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih,” kata Yusliadi.
Selain itu, program ketahanan pangan yang ditawarkan Helmi-Mian dinilainya sangat komprehensif. Ketahanan pangan yang ditawarkan Helmi-Mian juga fokus pada penguatan lima matra pangan, yaitu kelautan, kehutanan, tanaman pangan pokok, peternakan, dan perikanan darat.
“Program-program ini akan memastikan ketersediaan dan akses pangan yang lebih baik bagi masyarakat yang berada dalam situasi rawan pangan di Provinsi Bengkulu. Mereka mengidentifikasi kelompok-kelompok rentan seperti janda yang memiliki tanggungan anak kecil, yatim piatu usia sekolah, imam masjid usia lanjut, guru ngaji, dan pasangan muda di 129 kecamatan dan 1.514 desa se-Provinsi Bengkulu sebagai prioritas penerima manfaat,” ulasnya.
Program-program tersebut dijelaskan Yusliadi sangat linieritas dengan program nasional dan kebijakan visi misi Prabowo-Gibran yang menitikberatkan pada peningkatan ketahanan pangan nasional melalui pendekatan yang berkelanjutan dan holistik di berbagai sektor, seperti pada sektornkelautan dan perikanan dengan memaksimalkan potensi perikanan di wilayah pesisir Bengkulu, dengan fokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan laut yang lestari, peningkatan hasil tangkap nelayan serta optimalisasi daya jelajah tangkap zona ekonomi eksklusif (ZEE) sesuai hukum laut internasional.
“Pada sektor kehutanan kami melihat pasangan ini akan mengoptimalkan pengelolaan hutan secara lestari untuk mendukung ketahanan pangan, melalui program agroforestri yang mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan ekonomi pasar karbon. pada sektor tanaman pokok, dengan meningkatkan produksi tanaman pangan pokok seperti padi, jagung, dan ubi untuk memperkuat cadangan pangan lokal, sekaligus memberdayakan petani di seluruh kecamatan,” terangnya.
Kemudian pada Peternakan dan perikanan darat dengan mengembangkan peternakan berbasis masyarakat dan perikanan darat yang akan menjadi sumber protein utama bagi masyarakat, mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
Yusliadi juga menjelaskan pada kelompok rentan, Helmi-Mian memiliki program yang fokus pada pemberdayaan kelompok masyarakat yang rawan pangan, termasuk janda dengan tanggungan, yatim piatu, imam masjid, guru ngaji, dan pasangan muda. Program ini akan memberi akses yang lebih luas kepada mereka dalam mengelola sumber daya pangan, baik melalui pemberian modal, pelatihan keterampilan, maupun penyediaan akses pasar.
“Pemerataan pembangunan di pedesaan juga menjadi prioritas program Helmi-Mian dengan menyentuh 1.514 desa dalam hal pemerataan pembangunan, terutama di sektor pangan. Program ketahanan pangan yang diusulkan akan menyentuh seluruh wilayah ini dengan memastikan ketersediaan pangan yang merata, serta membangun infrastruktur penunjang seperti irigasi, jalan, dan fasilitas penyimpanan hasil panen,” ujar Yusliadi.
Ia meyakini melalui kombinasi program-program tersebut, Helmi dan Mian berpotensi kuat membawa perubahan signifikan dalam peningkatan ketahanan pangan di Bengkulu melalui implementasi RPJMD, sekaligus berkontribusi pada pencapaian ketahanan pangan nasional sesuai visi pemerintahan presiden terpilih Prabowo dan Gibran yang teraktualisasi melalui RPJMN.(*)
Penulis : Anggita
Editor : Tiwi Supiah