Sinergi Antar Pelaku Pasar Modal

- Redaksi

Jumat, 7 Maret 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Bursa Efek Indonesia. (sumber: www.idxchannel.com)

Gedung Bursa Efek Indonesia. (sumber: www.idxchannel.com)

JAKARTA– Pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan di tengah dinamika
ekonomi global yang penuh tantangan. Dengan jumlah investor yang terus meningkat, perusahaan tercatat
yang terus bertambah, serta nilai transaksi harian yang kian solid, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berada
di jalur yang tepat menuju pasar modal yang berdaya saing.

Untuk menghadapi tantangan ke depan, pada 3 Maret 2025 lalu, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal sebagai wadah bagi regulator, investor, dan profesional industri untuk berbagi wawasan serta merancang strategi menghadapi tantangan dan peluang ke depan.

Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi, membangun optimisme, dan memastikan pasar modal tetap menjadi pilihan utama bagi investor domestik maupun global.

Dialog ini juga diselenggarakan untuk mendiskusikan inisiatif yang akan diambil oleh BEI dan OJK bersama regulator, investor, dan profesional industri. Dialog yang mengusung tema “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal” ini memberikan kesempatan bagi perwakilan stakeholders untuk menyampaikan masukan guna menghadapi kondisi pasar saat ini dan mendukung pengembangan pasar
modal Indonesia ke depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, Inarno Djajadi, menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara regulator, pelaku pasar, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang berdaya saing dan menjadi tujuan investasi bagi investor domestik maupun internasional.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan, 5,2 Ha Lahan di Renah Semanek Ditanam Jagung

Sementara itu Direktur Utama BEI Iman Rachman, menyoroti dampak ketidakpastian pasar global terhadap pasar domestik, terutama akibat penyesuaian tarif antara AS dan mitra dagangnya, serta pengaruh kebijakan
The Fed dan suku bunga global.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan
Lembaga Efek OJK, I.B. Aditya Jayaantara, mengusulkan beberapa inisiatif kebijakan OJK untuk menjaga
stabilitas harga, seperti penundaan implementasi short selling dan pengkajian ulang kebijakan buyback
saham tanpa perlu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Melalui diskusi yang diselenggarakan bersama para pemangku kepentingan pasar modal ini, inisiatif yang diusung oleh OJK telah disambut baik dan didukung implementasinya. Terlebih, masukan yang diberikan diharapkan dapat dilakukan segera untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Selain itu, ada masukan lain yang diberikan pelaku yaitu agar dilakukan pengkajian mekanisme pengawasan dan perdagangan di BEI.

Dialog tersebut merupakan salah satu bukti bahwa soliditas dan sinergi pelaku pasar merupakan hal yang penting untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang berdaya saing dan menjadi tujuan investasi bagi
investor domestik maupun internasional. Hal tersebut tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan ke depannya bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga :  Lestarikan Tradisi Melalui Teknologi: Cara Oemah Herborist Merawat Kecantikan Alami Khas Indonesia Bersama Shopee

Adapun perkembangan pasar modal Indonesia menunjukkan tren positif yang signifikan. Dari sisi perusahaan tercatat, terdapat penambahan delapan perusahaan baru yang melaksanakan IPO dan akhirnya tercatat di Bursa dengan total dana dihimpun sebesar Rp3,70 triliun. BEI menargetkan total 407 efek baru dengan 66 pencatatan saham pada tahun 2025.

Jumlah investor berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 31 Januari 2025, telah mencapai 15.161.166 Single Investor Identification (SID). Tercatat kenaikan jumlah investor menjadi 15,4 juta SID pada Februari 2025. BEI menargetkan pertumbuhan 2 juta investor baru pada tahun 2025.

Upaya ini akan didukung melalui 29 kantor perwakilan, lebih dari 927 Galeri Investasi (GI), dan lebih dari 240 ribu pengguna aplikasi IDX Mobile.

Sementara Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sepanjang tahun 2024 mencapai Rp12,85 triliun per 27 Desember 2024. Pada 2025, BEI menargetkan RNTH mencapai Rp13,5 triliun(*/rls)

Editor : Tiwi Supiah

Sumber Berita : Rilis IDX

Berita Terkait

Tingkatkan Literasi Budaya Lokal, DPK Bengkulu Gelar Bimtek Kepenulisan 
CMSE Hadirkan Seminar, Podcast dan Expo UMKM
ToT KSEI-SRO, Upgrade Skill Pengurus Galeri Investasi BEI Bengkulu
Semen Merah Putih Memastikan Inovasi Kualitas dan Menjamin Hak Konsumen
Shanghai Mooncake Festival Hadirkan Warna Warni Budaya Asia
Peduli Kesehatan Masyarakat, Lanud Haluoleo Gelar Bakti Teritorial Prima
Tim UPZ Bank Bengkulu Dampingi Pengidap Infeksi Cacing Akut
Raih Dukungan Penuh, Ketua PWI Bengkulu Pimpin Kongres Persatuan PWI

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:48 WIB

Tingkatkan Literasi Budaya Lokal, DPK Bengkulu Gelar Bimtek Kepenulisan 

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:25 WIB

CMSE Hadirkan Seminar, Podcast dan Expo UMKM

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:15 WIB

ToT KSEI-SRO, Upgrade Skill Pengurus Galeri Investasi BEI Bengkulu

Kamis, 9 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Semen Merah Putih Memastikan Inovasi Kualitas dan Menjamin Hak Konsumen

Rabu, 17 September 2025 - 21:23 WIB

Peduli Kesehatan Masyarakat, Lanud Haluoleo Gelar Bakti Teritorial Prima

Rabu, 17 September 2025 - 20:37 WIB

Tim UPZ Bank Bengkulu Dampingi Pengidap Infeksi Cacing Akut

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 17:00 WIB

Raih Dukungan Penuh, Ketua PWI Bengkulu Pimpin Kongres Persatuan PWI

Kamis, 21 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Wujud Hot Wheels Convention Car 2025 Terungkap, Bakal Jadi Buruan di IMX

Berita Terbaru

Bisnis

CMSE Hadirkan Seminar, Podcast dan Expo UMKM

Jumat, 17 Okt 2025 - 13:25 WIB