KEPAHIANG,- Memasuki pekan terakhir bulan puasa dan menjelang perayaan Idul Fitri, tak sedikit gelandangan dan pengemis berkeliaran meminta-minta di ruang publik, tak terkecuali di jalan raya dan persimpangan yang menjadi pusat keramaian warga. Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Dinsos, Helmi Johan mengimbau masyarakat Kepahiang tak memberikan uang atau santunan apapun pada pengemis dan gelandangan musiman tersebut.
“Kami menghargai niat baik bapak dan ibu, namun tidak bijak memberi mereka di jalanan. Sebab selain dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain, memberikan santunan di jalanan juga akan menjadikan profesi pengemis dan gelandangan musiman akan makin banyak,” imbuh Helmi Johan.
Ia menjelaskan memberikan uang atau santunan di jalanan dapat dianggap sebagai tindakan tidak tertib dan memicu masalah sosial lainnya. Selain itu, memberikan uang pada pengemis di jalanan dapat mendorong orang untuk terus meminta-minta dan menjadi malas bekerja.
“Jika mereka banyak mendapat uang dengan mengemis di jalanan, maka akan menjadi magnet bagi yang lain datang ke Kepahiang untuk mengemis,” ujarnya.
Helmi memberikan solusi bagi yang ingin berbagi sebaiknya menggunakan lembaga resmi pemerintah, lembaga sosial, yayasan terpercaya. Sehingga santunan yang diberikan lebih terarah dan tepat sasaran.
“Kita punya Baznas, lembaga sosial dan yayasan sosial yang dapat dipertangung jawabkan keberadaanya. Sebaiknya disalurkan melalui lembaga tersebut. Sehingga tidak menimbulkan masalah sosial baru, terlebih mereka yang mengemis di jalanan adalah profesi musiman dengan memanfaatkan momentum Ramadhan,” tegas Helmi.(*/adv)
Penulis : Defi Parisa
Editor : Tiwi Supiah