KEPAHIANG,- Mengusung Tagline “Dinsos Hadir”, menjadikan Dinsos Kepahiang tidak hanya siap dalam menanggulangi masalah-masalah sosial, namun juga senantiasa siaga dan sigap membantu warga saat terjadi bencana.
“Dengan kekuatan personel yang ada kami selalu siagakan. Seperti pada sektor Rehabilitasi Sosial, ketika ada laporan atau personel menemukan adanya warga yang terganggu kejiwaan maka kami langsung melakukan assasment. Begitu juga saat terjadi bencana, maka personel Tagana kami langsung turun ke lokasi membantu warga terdampak,” terang Kepala Dinsos, Helmi Johan.
Ia menjelaskan saat musim hujan, ancaman bencana selalu mengintai. Paling banyak adalah ancaman akibat hidrologi, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan banjir bandang.
“Kami selalu siagakan Tagana, ketika terjadi bencana maka taruna kita langsung turun melakukan aksi tanggap darurat bencana. Baik pada misi penyelamatan, pencarian atau bahkan dapur umum,” kata Helmi.
Pada kondisi normal, Tagana melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Seperti mengenalkan pada masyarakat tentang gejala alam. Sehingga masyarakat bisa bersahabat dengan lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini penting mengingat sebagian besar wilayah Kepahiang rawan terhadap bencana mulai dari banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi.
“Alam sebenarnya telah memberikan sinyal ketika akan terjadi bencana. Namun tidak semua dapat membacanya, nah Tagana pada kondisi normal melakukan edukasi pada masyarakat seputar kebencanaan,” ujarnya.
Helmi menjelaskan mitigasi yang tepat maka akan meminimalkan resiko atau dampak ketika terjadi bencana. Pasalnya, potensi bencana sudah diketahui dan tinggal meminimalkan resikonya.
“Mitigasi penting, untuk itu pelibatan masyarakat sangat penting. Sehingga masyarakat sudah siap ketika terjadi bencana,” kata Helmi.(*/adv)
Penulis : Defi Parisa
Editor : Tiwi Supiah