KEPAHIANG- Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kepahiang, Zikrullah mengimbau pemerintah desa dapat mengalokasikan dana pemberdayaan masyarakat yang bersumber dari dana desa (DD) juga dialokasikan ke pengembangan perpustakaan desa (Perpusdes) minimal 5% dari anggaran pemberdayaan masyarakat. Hal ini guna mendukung perpustakaan menjadi pusat informasi dan sumber peningkatan SDM masyarakat di pedesaan.
“Kami berharap Kades bisa menganggarkan 5% untuk pengembangan perpustakaan, bila sudah ada gedungnya kami dari dinas siap mengisi atau melengkapi koleksi buku-buku yang dibutuhkan masyarakat,” jelas Zikrullah.
Apalagi saat ini, ia menjelaskan sudah ada landasan bagi Kades untuk menganggarkan yang termuat dalam MoU pengembangan perspustakaan dan peningkatan minat baca antara Kemendes dan Perpusnas.
“MoU nya sudah ada, jadi tidak perlu takut lagi. Apalagi ini juga untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap dalam APBDes 2025 mendatang, desa yang belum memiliki perpustakaan desa dapat menganggarkan untuk pembangunan perpustakaan. Menurutnya keberadaan perpustakaan sangat strategis, selain sebagai pusat informasi juga bisa menjadi pusat belajar masyarakat. Apalagi saat ini, perpustakaan sudah dilengkapi dengan sistem informasi digital yang bisa diakses oleh masyarakat kapan saja.
“Perpustakaan sangat penting untuk meningkatkan kecerdasaan masyarakat. Nanti di perpustakaan masyarakat bisa mempelajari berbagai keterampilan yang disediakan dalam buku bacaan, baik kerjainan tangan, sistem pertanian, perkebunan maupun peternakan dan perikanan. Sebab kami berharap pada 2025 di APBDes bisa dianggarkan untuk pengembangan desa,” harap Zikrullah.(*/adv)
Penulis : Defi Parisa
Editor : Tiwi Supiah