KEPAHIANG,- Disparpora terus mendorong dan berupaya memperbanyak desa wisata. Hal ini selain sebagai upaya menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi di masyarakat melalui sektor pariwisata berbasis komunitas, juga sebagai daya ungkit pengembangan potensi lokal yang ada di setiap desa.
“Sedikitnya ada 43 desa yang memiliki objek wisata, dan belum mencapai 15% yang terkelola dengan bagus. Nah ini kesempatan bagi desa untuk menjadikan objek wisata di desa masing-masing dikembangkan melalui program desa wisata,” kata Kepala Disparpora, Rudi Andi Sihaloho.
Menurutnya, desa wisata yang menjadi program pemerintah pusat memiliki dampak yang luar biasa dalam memajukan desa. Terbukti beberapa desa yang sudah menjadi desa wisata mampu berkembang pesat dan mampu mendatangkan PADes melalui pengelolaan objek wisata.
“Kita sebut saja Desa Batu Ampar dan Desa Tangsi Duren yang sudah menjadi desa wisata. Kemajuannya sangat pesat, baik dari sisi infrastruktur maupun pendapatan desa dari sektor pariwisata. Nah kami mendorong desa-desa lainnya juga menjadi desa wisata,” jelas Rudi.
Sebagai daya dukung, pihaknya akan memfasilitasi peningkatan aksesibilitas dan promosi. Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan SDM pengelola wisata desa melalui pelatihan, diklat dan kursus. Sehingga pengelola wisata di desa memiliki standar pelayanan pada wisatawan.
“SDM tentu menjadi faktor utama, jadi kami siapkan berbagai pelatihan. Untuk aksesbilitas, nanti kami akan libatkan pihak swasta melalui program CSR. Program ini muaranya adalah peningkatan kesejahteraan warga desa,” ujarnya.(*/adv)
Penulis : Defi Parisa
Editor : Tiwi Supiah