SELUMA,- Seorang batita, Riani Mutia Azzahra yang merupakan buah hati pasangan Sarnadi dan Satini, warga Desa Srimulyo Kecamatan Sukaraja saat ini membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari para dermawan untuk biaya operasi ke 7 yang akan dilakukan Jum’at (8/8/2025).
Melalui sambungan WhatsApp pada redaksi wartaaspirasi.com Satini menceritakan bahwa buah hatinya tersebut penyandang DS dan tak memiliki lubang anus sejak lahir. Sehingga diperlukan tindakan medis agar buah hatinya itu sehat dan tumbuh seperti anak pada umumnya.
Data terhimpun, bayi itu lahir pada 24 Januari 2023. Sejak diketahui tak memiliki anus, maka pada 27 Januari 2023 dilakukan operasi. Tindakan operasi tersebut tidak membawa perubahan pada bayi malang itu, sehingga dilakukan operasi kedua pada Agustus 2023 dan operasi ketiga dilakukan pada 3 Januari 2024.
“Total operasi sudah 6 kali, namun belum ada perubahan. Setelah operasi ke 3, dari Juni sampai Agustus 2024 anak kami dirawat di RS Muhammad Hoesen Palembang dan diagnosa peradangan usus,” kata Satini.
Ia melanjutkan, pada 25 November 2024, kesehatan anaknya memburuk dan keluar air seni lewat pusar, sehingga dilakukan perawatan di RS M Yunus Bengkulu dengan diagnosa urachus. Selanjutnya 27 Januari dilakukan operasi ke 4, namun tak ditemukan sumber penyakit, sehingga tim medis melakukan rujukan ke RS Cipto Mangunkusumo dan dilakukan tindakan medis operasi ke 5.
“Setelah operasi, pada 25 Januari 2025 luka operasi terbuka dan kembali dilakukan operasi ke 6. Kemudian kami pulang ke Bengkulu karena dinyatakan sehat oleh phak RS Cipto Mangunkusumo,” jelasnya.
Akan tetapi pada tanggal 24 Juni 2025, air kencing bayi malang itu keluar lewat bekas luka operasi. Sehingga langsung dilarikan ke RS M Yunus. Setelah ditangani pihak rumah sakit, dokter bedah anaknya menyatakan bahwa pihak rumah sakit hanya bisa merawat lukanya saja sementara tindakan selanjutnya akan di rujuk ke RS Cipto Mangunkusumo.
“Pada 16 Juli, kami berangkat ke RS Cipto Mangunkusumo. Setelah dilakukan pemeriksaan maka dijadwalkan akan dilakukan operasi kembali pada Jum’at tanggal 8 Agustus 2025. Sementara kami tidak memiliki dana lagi, kami sangat membutuhkan bantuan,” terang Satini.
Ia pernah melakukan upaya pengobatan melalui BPJS, namun ditolak. Sehingga anaknya itu terpaksa menjalani pengobatan dengan biaya sendiri atau pasien umum. Meminta bantuan melalui Baznas juga pernah dilakukan, namun tak membuahkan hasil.
“BPJS kami aktif, namun untuk pengobatan anak kami dari keterangan rumah sakit tak bisa digunakan. Kami sangat bingung saat ini mau minta tolong dengan siapa,” lirih Satini menceritakan.
Ia dan suaminya berharap ada bantuan dari pemerintah maupun dari para dermawan untuk kesembuhan buah hatinya itu.
“Saya pernah menghubungi pak bupati, namun belum ada respon sampai sekarang. Kami juga mau jual rumah, namun belum laku. Kami berharap ada bantuan dari dermawan untuk kesembuhan buah hati kami,” ujarnya.
Bagi dermawan yang ingin membantu biaya operasi dan kesembuhan buah hati psangan ini dapat menyalurkan tali kasih melalui rek BRI 568501000649530 a.n Satini dengan narahubung +62 853-0736-0216.(*)
Penulis : Andreas
Editor : Tiwi Supiah