BENGKULU,- Sebagai upaya menumbuhkan semangat juang, kejujuran dan jiwa patriotisme di kalangan pelajar, Osis SMAN 10 (SMANTEN) Kota Bengkulu menggelar lomba Mading bertemakan Membumikan Merah Putih.
Lomba mading tersebut digelar pada Rabu (12/2/2025) di pelataran halaman depan sekolah, serta antusias diikuti seluruh kelas. Masing-masing kelas menampilkan karya terbaik dengan menampilkan berbagai narasi merah putih dari setiap kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Ketua Osis SMANTEN, Fahri Jurianto mengatakan tema lomba mading merah putih tersebut sengaja dipilih sebagai tema dengan tujuan membumikan merah putih. Kata merah putih tidak hanya menjadi slogan, namun diharapkan dapat meresap dalam sanubari civitas akademika SMANTEN dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kita tahu warna merah melambangkan keberanian, maka kita berharap para siswa berani dan bertanggung jawab dalam mewujudkan cita-cita. Warna putih melambangkan kesucian dan kejujuran, dengan harapan siswa jujur dalam bersikap,” ujar Fahri.
Ia juga mengungkapkan, bersama rekannya sangat antusias mendukung narasi bumi merah putih yang dicanangkan gubernur terpilih, Helmi Hasan. Terlebih Bengkulu tidak bisa dilepaskan dari sejarah kemerdekaan Indonesia.
“Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari Bengkulu. Tidak hanya penjahit bendera merah putih berasal dari Bengkulu, namun ide dan gagasan perjuangan kemerdekaan tak terlepas dari buah pikir Sukarno saat diasingkan di Bengkulu. Menurut kami, sangat layak bila Bengkulu disebut bumi merah putih sebagaimana ide pak Helmi Hasan,” terang Fahri.

Sementara itu Kepsek SMANTEN, Abdal Khairi mengapresiasi kerja yang digagas Osis. Menurutnya ide kegiatan lomba dan pameran bertemakan merah putih sangat relate dengan kondisi kebangsaan saat ini.
“Ini kegiatan menarik dan sangat saya apresiasi. Di tengah gempuran teknologi dan disrupsi informasi yang dapat menggerus jiwa patriotisme dan nasionalisme, para siswa menemukan ide membuat kegiatan ini,” ungkap Abdal.

Ia juga memuji langkah Osis yang mampu menarasikan informasi yang komplit dalam bahasa sederhana dan mampu dipahami dengan mudah oleh setiap siswa.
“Saya mendapat laporan, rangkaian kegiatan ini dimulai dengan napak tilas ke rumah ibu Fatmawati. Dari kunjungan dan napak tilas itu, kemudian siswa narasikan dalam bentuk mading. Jelas ini ide cerdas dan sangat luar biasa,” Abdal memuji.
Selain menampilkan berbagai mading dari setiap kelas, kegiatan itu juga menampilkan kreasi siswa, seperti gelang keren berwarna merah putih dan kuliner lezat berwarna merah putih.(*)


Penulis : Andreas Putra
Editor : Tiwi Supiah