KEPAHIANG- Kepala Dinas Parpora, Rudi Andy H menjelaskan pihaknya akan melibatkan banyak stakeholder dalam tata kelola wisata. Tak hanya para pelaku UMKM, penggiat wisata, pihaknya juga melibatkan Perguruan Tinggi (universitas) dalam meneliti dan promosi objek wisata di Kepahiang.
“Kami akan libatkan perguruan tinggi dalam pembentukan dan mendampingi tata kelola wisata. Mereka tidak hanya membantu dalam merumuskan bidang yang akan ditekuni namun juga untuk membantu tumbuh dan berkembang sebagaimana yang diharapkan.
“Objek wisata menjadi sumber PAD dan PADes. Fungsi ini diharapkan bisa berfungsi optimal, sehingga sangat penting dilibatkan perguruan tinggi sebagai tim ahli dalam merumuskan strategi pengembangan dan penggalian potensi wisata untuk dikembangkan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pihak pengelola wisata nantinya, apakah pemerintah desa atau BUMDes harus menjadi lembaga yang dapat mandiri dan menjadi sumber pendapatan, sebagaimana yang dilakukan oleh Desa Ponggok di Pulau Jawa yang bisa meraup miliaran rupiah sebagai pendatan desa dari pengelolaan BUMDes yang bergerak di sektor wisata.
“Kita ingin apa yang menjadi program pemerintah pusat untuk pengelolaan wisata berhasil, sehingga kita mendapat sumber PAD yang berkelanjutan,” ujarnya.(*/adv)
Penulis : Agung Mandala
Editor : Tiwi Supiah